Kamis, 12 November 2015

RENUNGAN KRISTEN
                    
BOSAN BELAJAR
" Lagipula, anakku, waspadalah ! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan "
(Pengkhotbah 12:12)

                    Belum lama ini, seorang ibu menelpon saya. Ia memberi tahu saya bahwa anaknya sudah bosan kuliah. Ia tidak mau lagi belajar dan memilih segera manikah. Dengan panik, ibu itu bertanya kepada saya bagaimana mengatasi anak yang seperti ini. Saya menanyakan banyak hal lebih dulu sebelum memberikan jawaban kepada ibu itu. Setelah mengetahui sedikit akar permasalahannya, saya meminta agar dipertemukan dahulu dengan anak itu agar bisa mengerti alasan sesungguhnya mengapa ia tidak mau meneruskan belajar. Sering kali alasan yang disampaikan kepada orang tua berbeda dengan alasan yang sesungguhnya. Itulah sebabnya saya perlu menggalinya lebih jauh.
                    Sebelum pertemuan dengan ibu itu, saya diundang sebuah sekolah untuk memberikan seminar tentang proses belajar mengajar di kelas dan di rumah. Dalam kesempatan yang dihadiri oleh guru dan para orangtua murid itu, saya menjelaskan mengapa banyak anak yang bosan sekolah. Alasannya bisa bermacam-macam. Pertama, anak itu disekolahkan sejak usia yang sangat dini ditempat yang keliru. Apa maksudnya ? Anak-anak balita, apalagi batita, tidak bisa dicekoki dengan ilmu yang berat. Usia mereka sebenarnya adalah usia bermain. Jadi, pelajaran yang disampaikan dengan cara kaku akan membuat mereka bosan. Ingat, saingan kita adalah televisi dan game serta tempat hiburan. Jika materi yang kita sampaikan membosankan, anak akan bosan. Kedua, anak belajar tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Orang tua sering kali memaksakan kehendak kepada anak-anaknya sesuai keinginan mereka. Ketiga, guru atau dosen yang membosankan. Saya setuju dengan ungkapan Dr. Bruce Wilkinson, pakar pendidikan dari Amerika Serikat, yang berkata bahwa tidak ada pelajaran yang membosankan, yang ada adalah pengajar yang membosankan.
                    Kekasih Tuhan, marilah kita melakukan introspeksi agar tidak langsung menyalahkan anak-anak kita yang mulai bosan belajar. Siapa tahu akar pemasalahannya justru dari diri kita. Mari kita jadikan proses belajar mengajar menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Doa:
Bapa, ajarlah aku menjadi pengajar yang baik bagi orang-orang yang aku kasihi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar