Minggu, 29 November 2015

Menjaga Hati

Saat melakukan perjalanan ke suatu tempat, entah berangkat atau pulang kerja, berkunjung ke rumah saudara dan pergi ke tempat-tempat lain, sepanjang jalan kita akan menjumpai spanduk-spanduk iklan di pinggir jalan. Mulai dari iklan yang dipasang di baliho yang besar sehingga bisa kita lihat dengan mudah walaupun masih jauh, atau space-space iklan biasa yang dipasang di sepanjang jalan protokol. Hal unik yang kita lihat adalah iklan yang berada di jalan protokol rata-rata sama. Kita ambil contoh iklan produk rokok, setiap kurang lebih 10 meter space iklan itu selalu ada. Padahal isinya dan gambar iklan itu sama.

Mengapa produsen rokok itu mau membayar mahal hanya untuk iklan yang sama sepanjang jalan, bukankah satu saja cukup ? Tujuan si produsen rokok melakukan hal ini supaya setiap orang yang melihat iklan tersebut akan selalu ingat di hati dan alam bawah sadarnya. Jika kita melihat iklan tersebut sepanjang jalan, katakanlah 20 atau 30 kali iklan yang sama. Saat membutuhkan barang itu, hal yang terpikir pertama adalah barang yang kita lihat sepanjang jalan tadi. Seandainya iklan tersebut hanya ada satu atau dua, kita dengan mudah melupakan iklan itu. Tidak jauh beda saat melihat TV, di sana pun ada iklan di setiap acara, dan selalu sama. Katakanlah dari pukul 19.00 hingga 20.00, ikalan yang sama bisa kita jumpai 20 sampai 30 kali. Tujuannya supaya waktu kita belanja, barang-barang yang pertama kali kita beli adalah barang yang diiklankan tersebut, bukan produk lain yang sejenis.

Setiap hari ada banyak pertimbangan yang dilakukan dalam hati dan pikiran kita. Pertimbangan untuk melakukan sesuatu yang baik atau buruk, mengasihi atau membenci, gembira atau sedih, dan seribu satu perasaan lain yang saling bertentangan. Unutk memutuskan sesuatu, kita membutuhkan banyak masukan. Pertanyaannya sekarang, lebih banyak masukan baik atau buruk yang masuk dalam hati kita ? Seperti iklan yang kita lihat, iklan seperti apa yang masuk dalam pikiran, iklan yang membuat kita lebih baik atau buruk ? Jika hati kita senantiasa diisi dengan sesuatu yang baik dan membangun seperti mengasihi dan mengampuni, sebagian besar perbuatan yang kita lakukan tentu berdasarkan kasih dan pengampunan.

Akan tetapi, jika hati kita lebih banyak diisi dengan sesuatu yang buruk seperti kepahitan dan kebencian, tindakan kita pun sebagian besar berdasarkan kepahitan dan kebencian. Mengapa ada dua orang pembunuh yang bebas dari penjara, yang satu bisa bertobat dan melakukan sesuatu yang berguna, sedangkan yang lain justru semakin jahat dan melakukan tindak kejahatan yang lebih parah ? Itu karena hati mereka. Apa mereka lebih memilih mengisi hati dengan sesuatu yang baik atau yang buruk ? Perbuatan merekalah yang menunjukannya. Tuhan mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Isilah hati kita dengan sesuatu yang baik dan membangun. Hal itu bisa kita lakukan dengan rutin beribadah atau berkumpul dengan orang-orang yang bisa membangun karakter kita semakin lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar